Dalam doktrin
resmi Gereja Katolik Roma, BUNDA SUCI PERAWAN MARIA ditempatkan pada posisi
sebagai TEOTOKOS, yang dengan demikian menjadi IKON Gereja Katolik Roma,
setelah PUTERA ALLAH (YESUS KRISTUS).
Demikian pula,
dalam Gereja Katolik Roma, ada banyak macam bentuk doa. salah satunya adalah
DOA RASARIO. Ada sekitar 10 jenis "Doa Rosario". Salah satu dari 10
jenis Doa Rosario tersebut, adalah Doa Rosario yang dinamakan; "ROSARIO
TUJUH DUKA MARIA".
Disebut sebagai;
"ROSARIO TUJUH DUKA MARIA", karena Doa Rosario tersebut untuk
mengenang "7 MISTERI", yang masing-masing sebagai-berikut;
1. MISTERI DUKA I: Mengenai Nubuat Simeon. Simeon menyampaikan kepada Bunda
Maria tentang sengsara dan kematian KRISTUS, dan bahwa sebuah pedang kedukaan
akan menembus hatinya.
2. MISTERI DUKA II: Mengenai peristiwa penyingkiran ke Mesir. YESUS, Bunda
Maria dan Santo Yoseph harus menyingkir ke Mesir, karena Raja Herodes
mengeluarkan perintah untuk membunuh anak-anak di bawah usia 2 tahun. Dalam
penyingkiran ke Mesir mereka mengalami banyak rintangan.
3. MISTERI DUKA III: Mengenai kisah YESUS hilang dari rombongan. Sesudah
menyadari YESUS hilang dari rombongan, Bunda Maria dan Santo Yoseph mencari
YESUS selama 3 hari dnegan cemas.
4. MISTERI DUKA IV: Mengenai
peristiwa Bunda Maria menjumpai YESUS di jalan menuju Kalvari. Ketika YESUS
jatuh untuk yang kedua kalinya, Bunda Maria berusaha menerobos kerumunan orang
banyak agar bisa mendampingi YESUS dengan penuh duka.
5. MISTERI DUKA V: Mengenai peristiwa Penyaliban YESUS. Bunda Maria
menyaksikan derita YESUS sejak pukulan paku yang pertama hingga tusukan tombak.
6. MIATERI DUKA VI: Mengenai peristiwa YESUS diturunkan dari Salib setelah
meninggal. Mula-mula Serdadu Romawai menyerahkan mahkota duri dari Kepala YESUS
kepada Bunda Maria. Kemudian TUBUH YESUS. Bunda Maria menangis. Air matanya
menganak sungai.
7. MISTERI DUKA VII: Mengenai peristiwa pemakaman YESUS. Ketika batu
menutup kubur, sebuah pedang kedukaan menembus hati Bunda Maria.
Doa utama
Rosario Tujuh Duka Maria adalah; 1X Doa BAPA Kami dan 7X Salam Maria. Doa
Rosario Tujuh Duka Maria diawali dengan Doa Tobat, Syahdat Iman, BAPA Kami,
Salam Maria dan Kemuliaan.
Sejarah singkat
mengenai Doa Rosario Tujuh Duka Maria sebagai-berikut;
Rosario Tujuh
Duka Maria, hanya merupakan salah satu bentuk devosi kepada Bunda Maria.
Rosario ini muncul pada abad pertengahan seiring dengan munculnya devosi kepada
LIMA DUKA CITA, yang dipopulerkan oleh Ordo: HAMBA MARIA PERAWAN
TERBERKARTI.
Cikal bakal Ordo
ini dimulai ketika ada 7 pria saleh dari Florence Italia mendapat penampakan
dari Bunda Maria Perawan Terberkati. Bunda Maria meminta ke-7 pria ini untuk
menarik diri dari hiruk pikuk kehidupan dunia dan masuk kepada suatu kehidupan
yang penuh kontemplasi (keheningan). Ke-7 pria saleh ini menanggapi ajakan
Bunda Maria.
Kemudian ke-7
pria ini mengembangkan sebuah Komunitas yang kemudian dikenal sebagai ORDO
HAMBA MARIA PERAWAN TERBERKATI. Doa Rosario Tujuh Duka Maria lahir dari Ordo
ini.
Devosi kepada Tujuh
Duka Maria pertama kali dirayakan sebagai pesta di Mainz tahun
1423. Kemudian mulai tahun 1668, bersamaan dengan Ordo Hamba
Maria Perawan Terberkati mendapat izin dari Otoritas Vatican untuk
menyebarkan Pesta Tujuh Duka Maria, pestanya dirayakan tiap minggu ketiga bulan September
bersamaan dengan Perayaan SALIB SUCI KRISTUS.
Pada tahun
1727, mulai dimasukkan dalam penanggalan Liturgi, dan dirayakan pada
Hari Jumat sebelum MINGGU PALMA. Pada tahun 1814, Paus Pius
VII menjadikannya sebagai pesta yang wajib dirayakan seluruh Gereja,
sekaligus untuk mengenang dan mensyukuri kembalinya Paus Pius VII ke Roma dari
pembuangan di Perancis. Lalu pada tahun 1913, pesta Tujuh Duka Maria ini
dirubah lagi dan ditetapkan tanggal baru, yakni 15 SEPTEMBER, dan
bertahan hingga saat ini.
Ada alasan khusus
mengapa saya sengaja mengangkat isu mengenai MISTERI 7 DUKA MARIA pada kesempatan ini. Karena saya
mengajukan pertanyaan kepada Bunda Suci Perawan Maria; “SIAPAKAH PRESIDEN RI
KE-7? MILITER ATAU SIPIL? PRIA ATAU WANIA?”
Dan ternyata jawaban
Bunda Maria lumayan mengejutkan. Maka bagi Pengunjung Rama Clinico yang selama
ini mengikuti artikel berseri; “SIAPAKAH PRESIDEN RI KE-7? MILITER ATAU SIPIL?
PRIA ATAU WANITA?”, silahkan kembali mengunjungi Rama Clinico pada 22 Agustus
2012.
Berdasarkan Kalender Liturgis Gereja Katolik Roma, tanggal 22 Agustus yang merupakan Hari Perayaan Bunda Maria diangkat sebagai RATU. Maka pada 22 Agustus
2012, sore hari, saya akan menerbitkan seri ke-3 artikel termaksud, dengan
mengisahkan isu utama berkaitan dengan PANGERAN SURYA. Menyebut nama PANGERAN
SURYA, mungkin ada di antara Pengunjung Rama Clinico yang berasumsi; "Jangan-jangan yang muncul sebagai Presiden RI ke-7 adalah tokoh nasional
bernama SURYA. Bisa YA, bisa TIDAK. Bisa saja Presiden RI
ke-7 adalah tokoh yang bernama SURYA. Bisa juga bukan tokoh yang bernama SURYA.
Untuk lebih
jelasnya, tanggal 22 Agustus 2012, sore hari, kunjungi saja Rama Clinico untuk
mengikuti sebuah kisah yang terjadi pada 14 Agustus 1985 di Kota Dili, yang
berkaitan dengan isu PANGERAN SURYA. Kisah yang terjadi pada 14 Agustus 1985
(27 tahun yang lalu), menjadi salah satu referensi, mengapa pada Pilpres RI
tahun 2009, saya tidak sedikitpun ragu untuk mengedarkan naskah berseri
(sebanyak 3 seri), dengan judul; “PRESIDEN RI KE-7 TIDAK AKAN MUNCUL PADA
PILPRES 2009”. Seri pertama beredar pada 13 Maret 2009. Seri kedua beredar pada
9 April 2009. Dan seri ketiga beredar pada 7 Juli 2009 (dua hari sebelum pelaksanaan
Pilpres).
Saat itu saya taruhan dengan sejumlah Peramal & Paranormal di Bali yang begitu yakin bahwa pada Pilpres 2009 akan muncul Presiden RI ke-7. Taruhannya bukan dalam bentuk materi (uang). Melainkan dalambentuk lain. Saat itu seandainya saja saya kalah (Presiden RI ke-7 muncul pada Pilpres 2009), saya diharuskan melakukan pekerjaan sebagai CS (Cleaning Service) untuk membersihkan WC di Swalayan Matahari Denpasar selama "555" hari tanpa gaji. Tapi ternyata Pilpres 2009 tidak memunculkan Presiden RI ke-7, karena Pak SBY kembali terpilih sebagai RI Satu.
Catatan Kaki:
Isu mengenai MISTERI 7 DUKA MARIA dalam artikel ini dikutip dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment