Saturday, August 18, 2012

KETERLIBATAN INDONESIA ATAS TIMOR-TIMUR ADA HUBUNGAN ERAT DENGAN “HUKUM TAURAT”



Orang bijak berkata; “Tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini. Segala sesuatu terjadi karena ada alasannya masing-masing”. Tapi sayangnya, tidak semua alasan di balik setiap peristiwa, dapat kita temukan. Jika kita sepakat bahwa segala sesuatu dalam kehidupan ini terjadi karena ada alasannya masing-masing, maka kita juga akan sepakat bahwa; “Keterlibatan Indonesia atas Timor Portugis alias Timor-Timur alias Timor Leste, bukan karena faktor kebetulan. Tapi karena ada alasannya”.

Indonesia secara resmi mengangkut pasukan TNI dari Lapangan Terbang MADIUN (Jawa Timur) dan menerjukannya di Kota Dili, pada Minggu pagi, tanggal 7 Desember 1975. Pertanyaannya adalah; “Mengapa Pasukan TNI harus diangkut dari Kota MADIUN? Mengapa tidak diangkut dari KUPANG NTT? Bukankah antara MADIUN-DILI, dan KUPANG-DILI, lebih dekat KUPANG-DILI? 

Jawabannya sederhana sekali.  Karena keterlibatan Indonesia atas sejarah peradaban Timor-Timur ada hubungannya yang erat dengan HUKUM TAURAT. Dan HUKUM TAURAT ini ada kaitannya dengan “bilangan 284 & 482”. Dan bilangan misteri; “284 dan 482”, hanya bisa dihasilkan Kota MADIUN. Tidak bisa dihasilkan oleh Kota KUPANG. 
 Dengan cara lain saya hendak mengatakan bahwa; “Jika keterlibatan Indonesia atas Timor Leste, tidak berkaitan dengan HUKUM TAURAT, maka Pasukan TNI tidak akan diangkut dari Kota MADIUN dan menerjukannya di Kota Dili pada BILANGAN 7. Mungkin saja diangkut dari Kota lain dan menerjukannya di Kota lainnya dan pada tanggal (bilangan) lainnya (bukan pada bilangan 7 Desember. Mengapa harus diterjunkan di Kota DILI? Mengapa harus pada tanggal (bilangan 7 (Desember)? 

Untuk mendapatkan jawabannya, Anda ikuti saja artikel bersambung; “SIAPAKAH PRESIDEN RI KE-7? MILITER ATAU SIPIL? PRIA ATAU WANITA?” Nanti saat memasuki seri ke: bla…bla…bla, saya akan memulai mengumumkan satu per satu 7 NAMA Capres yang masuk NOMINASI. Dari ke-7 NAMA yang akan saya umumkan satu per satu, salah satunya, akan terpilih sebagai Presiden RI ke-7. Cara ini sama dengan apa yang telah saya lakukan pada saat PILPRES Timor Leste 2012 yang lalu. 

Ketika itu, mulai dari tanggal 25 Desember 2011, saya umumkan satu per satu 7 NAMA Kandidat Presiden yang dimulai dengan NAMA Pak XANANA sebagai urutan pertama. Dan ternyata, nama Capres yang saya tempatkan pada urutan ke-5, yang saya umumkan pada 29 Desember 2011, yaitu Mayor Jenderal TMR (Taur Matan Ruak), selang 4 bulan kemudian (April 2012), secara resmi, terpilih sebagai Presiden Timor Leste yang ke-5. Dengan alasan itulah, mengapa saat itu saya memutuskan, untuk menempatkan NAMA Mayjen TMR pada urutan ke-5. Bukan urutan pertama atau urutan ke-7.

Apakah NAMA Presiden RI ke-7 akan saya tempatkan pada urutan ke-7 nanti, sebagaimana saya tempatkan NAMA Presiden TMR pada urutan ke-5? Saya sendiri belum tahu. Bagi masyarakat Indonesia, terutama para Politikus, lebih khusus lagi tokoh-tokoh nasional yang berminat maju sebagai Capres RI pada periode mendatang, sebaiknya terus kunjungi RAMA CLINICO untuk mengikuti artikel berseri; “SIAPAKAH PRESIDEN RI KE-7? MILITER ATAU SIPIL? PRIA ATAU WANITA?” 

Artikel termaksud sudah memasuki seri 2. Beberapa hari ke depan, saya akan melanjutkannya sengan seri 3. Saya bukan peramal. Saya juga bukan paranormal. Tapi saya seorang MISTIKUS (maaf, sedikit narcis, karena saya menuliskan kata MISTIKUS dengan huruf capital). 

Satu hal penting yang harus saya sampaikan di sini adalah bahwa; “Indonesia dan Timor Leste hanya bisa dipisahkan secara politik. Di luar itu, Timor Leste sulit dipisahkan dari keseluruhan eksistensi Indonesia. Artinya Timor Leste, harus menjadi sebuah Negara. Karena itulah satu-satunya takdir yang telah ALLAH tetapkan semenjak alam semesta ini diciptakan. Tapi yang pasti BUKAN NEGARA DEMOKRASI. 

Jika Timor Leste harus menjadi sebuah NEGARA DEMOKRASI, lalu apa makna atau di mana BENANG MERAH (esensi) keterlibatan Indonesia atas Timor Leste selama 23-24 tahun? Kalau hanya sekadar untuk mendirikan sebuah NEGARA DEMOKRASI bernama RDTL, untuk apa harus mengorbankan lebih dari 200.000 (dua ratus ribu) nyawa masyarakat sipil? Dan lebih dari 30.000 (tiga puluh ribu) nyawa Prajurit TNI harus gugur? Dan mengapa ALLAH membirkan semuanya harus terjadi? Apakah sekadar karena alasan klasik; "ALLAH menghargai kehendak bebas manusia?" Apa susahnya ALLAH mencegah?

Sejauh yang saya tahu (sebagai seorang MISTIKUS, tapi bukan POLITIKUS), bahwa ALLAH tidak pernah mentakdirkan Timor Leste sebagai NEGARA DEMOKRASI. Melainkan ALLAH hanya mentakdirkan Timor Leste sebagai NEGARA MONARKI. MONARKI apakah itu? 

Apakah MONARKI ABSOLUT? Apakah MONARKI KONSTITUSIONAL? Atau MONARKI LAINNYA? Jawabannya adalah; “Kita ikuti saja jalannya sejarah. Yaitu Pasukan TNI diangkut dari Kota MADIUN. Bukan Kota KUPANG. Pasukan FALINTIL lahir pada 20 Agustus 1975. Ternyata, semuanya ini ada hubungan erat satu sama lain, yang mengarah kepada NEGARA MONARKI TEONOMI.

Bagaimana membuktikannya? Ikuti saja artikel berseri; SIAPAKAH PRESIDEN RI KE-7? MILITER ATAU SIPIL? PRIA ATAU WANITA? Tapi jauh di atas segala-galanya; “Keterlibatan Indonesia atas sejarah Timor Leste yang penuh tragedi, berkaitan erat dengan HUKUM TAURAT. TUHAN memberkati kita semua. Amin...!!!

No comments:

Post a Comment