Orang bijak berkata; “Tidak ada
yang kebetulan dalam hidup ini. Segala sesuatu terjadi karena ada alasannya
masing-masing”. Tapi sayangnya, tidak semua alasan di balik setiap peristiwa,
dapat kita temukan. Jika kita sepakat
bahwa segala sesuatu dalam kehidupan ini terjadi karena ada alasannya
masing-masing, maka kita juga akan sepakat bahwa; “Keterlibatan Indonesia atas
Timor Portugis alias Timor-Timur alias Timor Leste, bukan karena faktor kebetulan.
Tapi karena ada alasannya”.
Indonesia secara resmi mengangkut
pasukan TNI dari Lapangan Terbang MADIUN (Jawa Timur) dan menerjukannya di Kota
Dili, pada Minggu pagi, tanggal 7 Desember 1975. Pertanyaannya adalah; “Mengapa
Pasukan TNI harus diangkut dari Kota MADIUN? Mengapa tidak diangkut dari KUPANG
NTT? Bukankah antara MADIUN-DILI, dan KUPANG-DILI, lebih dekat KUPANG-DILI?
Jawabannya sederhana sekali. Karena keterlibatan Indonesia atas sejarah
peradaban Timor-Timur ada hubungannya yang erat dengan HUKUM TAURAT. Dan HUKUM
TAURAT ini ada kaitannya dengan “bilangan
284 & 482”. Dan bilangan
misteri; “284 dan 482”, hanya bisa
dihasilkan Kota MADIUN. Tidak bisa dihasilkan oleh Kota KUPANG.
Dengan cara lain saya hendak
mengatakan bahwa; “Jika keterlibatan Indonesia atas Timor Leste, tidak berkaitan
dengan HUKUM TAURAT, maka Pasukan TNI tidak akan diangkut dari Kota MADIUN dan
menerjukannya di Kota Dili pada BILANGAN 7. Mungkin saja diangkut dari Kota
lain dan menerjukannya di Kota lainnya dan pada tanggal (bilangan) lainnya (bukan pada bilangan 7 Desember.
Mengapa harus diterjunkan di Kota DILI? Mengapa harus pada tanggal (bilangan 7
(Desember)?
Untuk mendapatkan jawabannya,
Anda ikuti saja artikel bersambung; “SIAPAKAH PRESIDEN RI KE-7? MILITER ATAU
SIPIL? PRIA ATAU WANITA?” Nanti saat memasuki seri ke: bla…bla…bla, saya akan
memulai mengumumkan satu per satu 7 NAMA Capres yang masuk NOMINASI. Dari ke-7
NAMA yang akan saya umumkan satu per satu, salah satunya, akan terpilih sebagai
Presiden RI ke-7. Cara ini sama dengan apa yang telah saya lakukan pada saat
PILPRES Timor Leste 2012 yang lalu.
Ketika itu, mulai dari tanggal 25
Desember 2011, saya umumkan satu per satu 7 NAMA Kandidat Presiden yang dimulai
dengan NAMA Pak XANANA sebagai urutan pertama. Dan ternyata, nama Capres yang
saya tempatkan pada urutan ke-5, yang saya umumkan pada 29 Desember 2011, yaitu
Mayor Jenderal TMR (Taur Matan Ruak), selang 4 bulan kemudian (April 2012), secara
resmi, terpilih sebagai Presiden Timor Leste yang ke-5. Dengan alasan itulah,
mengapa saat itu saya memutuskan, untuk menempatkan NAMA Mayjen TMR pada urutan
ke-5. Bukan urutan pertama atau urutan ke-7.
Apakah NAMA Presiden RI ke-7 akan
saya tempatkan pada urutan ke-7 nanti, sebagaimana saya tempatkan NAMA Presiden
TMR pada urutan ke-5? Saya sendiri belum tahu. Bagi masyarakat Indonesia,
terutama para Politikus, lebih khusus lagi tokoh-tokoh nasional yang berminat maju
sebagai Capres RI pada periode mendatang, sebaiknya terus kunjungi RAMA CLINICO
untuk mengikuti artikel berseri; “SIAPAKAH PRESIDEN RI KE-7? MILITER ATAU
SIPIL? PRIA ATAU WANITA?”
Artikel termaksud sudah memasuki
seri 2. Beberapa hari ke depan, saya akan melanjutkannya sengan seri 3. Saya
bukan peramal. Saya juga bukan paranormal. Tapi saya seorang MISTIKUS (maaf,
sedikit narcis, karena saya menuliskan kata MISTIKUS dengan huruf capital).
Satu hal penting yang harus saya
sampaikan di sini adalah bahwa; “Indonesia dan Timor Leste hanya bisa
dipisahkan secara politik. Di luar itu, Timor Leste sulit dipisahkan dari
keseluruhan eksistensi Indonesia. Artinya Timor Leste, harus menjadi sebuah Negara.
Karena itulah satu-satunya takdir yang telah ALLAH tetapkan semenjak alam
semesta ini diciptakan. Tapi yang pasti BUKAN NEGARA DEMOKRASI.
Jika Timor
Leste harus menjadi sebuah NEGARA DEMOKRASI, lalu apa makna atau di mana BENANG
MERAH (esensi) keterlibatan Indonesia atas Timor Leste selama 23-24 tahun? Kalau hanya sekadar untuk mendirikan sebuah NEGARA DEMOKRASI bernama RDTL, untuk apa harus mengorbankan lebih dari 200.000 (dua ratus ribu) nyawa masyarakat sipil? Dan lebih dari 30.000 (tiga puluh ribu) nyawa Prajurit TNI harus gugur? Dan mengapa ALLAH membirkan semuanya harus terjadi? Apakah sekadar karena alasan klasik; "ALLAH menghargai kehendak bebas manusia?" Apa susahnya ALLAH mencegah?
Sejauh yang saya tahu (sebagai
seorang MISTIKUS, tapi bukan POLITIKUS), bahwa ALLAH tidak pernah mentakdirkan
Timor Leste sebagai NEGARA DEMOKRASI. Melainkan ALLAH hanya mentakdirkan Timor
Leste sebagai NEGARA MONARKI. MONARKI apakah itu?
Apakah MONARKI ABSOLUT? Apakah
MONARKI KONSTITUSIONAL? Atau MONARKI LAINNYA? Jawabannya adalah; “Kita ikuti
saja jalannya sejarah. Yaitu Pasukan TNI diangkut dari Kota MADIUN. Bukan Kota
KUPANG. Pasukan FALINTIL lahir pada 20 Agustus 1975. Ternyata, semuanya ini ada
hubungan erat satu sama lain, yang mengarah kepada NEGARA MONARKI TEONOMI.
Bagaimana membuktikannya? Ikuti
saja artikel berseri; SIAPAKAH PRESIDEN RI KE-7? MILITER ATAU SIPIL? PRIA ATAU
WANITA? Tapi jauh di atas segala-galanya; “Keterlibatan Indonesia atas sejarah
Timor Leste yang penuh tragedi, berkaitan erat dengan HUKUM TAURAT. TUHAN
memberkati kita semua. Amin...!!!
No comments:
Post a Comment